Kalurahan Potorono

Minggu (27/06), Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Salakan Bersemi Kalurahan Potorono meresmikan program pengolahan sampah dengan metode Zero Waste atau lebih dikenal 0% sampah, yang diresmikan langsung oleh Bupati Bantul. Peresmian ini juga di hadiri oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Panewu Banguntapan, Lurah Potorono, ketua Badan Permusyawaratan Kalurahan (BAMUSKal) Potorono dan Dukuh se-Potorono. 

Acara dibuka pukul 09.00 WIB, dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan sambutan Panewu Banguntapan dan sambutan Kepala DLH Kabupaten Bantul, serta dilanjutkan dengan sambutan dan peresmian pengelolaan sampah dengan metode Zero Waste oleh Bupati Bantul, Bapak H. Abdul Halim Muslih.

Setelah peresmian, Bupati Bantul diajak langsung menuju tempat pengolahan sampah di KSM Salakan Bersemi untuk menyaksikan bagaimana pengolahan sampah dengan metode Zero Waste oleh Ketua KSM Salakan Bersemi Bapak Jumali dan Perwakilan Organisasi Indonesia Go Green Bapak Antonio Louise Susanto.

Pengolahan sampah dengan metode Zero Waste sendiri adalah mengolah seluruh sampah dengan tanpa residu, artinya semua sampah yg di terima di KSM Salakan Bersemi diolah tanpa sisa. Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos, pupuk cair, maggot dll. Sementara sampah anorganik didaur ulang. Botol-botol yang layak dijual, residu pampers dan metalizing diolah menjadi paving blok, sampah-sampah kain dimanfaatkan untuk pembuatan pot, dan sampah kayu dimanfaatkan untuk membuat briket.

Pengolahan sampah dengan metode Zero Waste ini memiliki tujuan agar tidak ada lagi sampah residu yang harus dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Metode Zero Waste ini harapannya dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman serta sampah juga dapat bermanfaat kembali bagi masyarakat. (DIKUR)